Contoh Usaha Kuliner,yang dapat menjadi Referensi Bagi Anda yang ingin berwira usaha
Klik Link di bawah
Download
Download2
Download3
Kamis, 05 Juli 2018
Selasa, 03 Juli 2018
MAKALAH LABU KUNING
TUGAS MANDIRI
MAKALAH IDE AGRIBISNIS “LABU KUNING”
MATA KULIAH PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
MAKALAH IDE AGRIBISNIS “LABU KUNING”
MATA KULIAH PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS
Kelas : Pertanian I A
Dosen Pengampu : M.Saikhu.Sp,M.agr
Dosen Pengampu : M.Saikhu.Sp,M.agr
Oleh : Muhammad Nur Ichwan
NIRM : 07.1.2.17.2265
NIRM : 07.1.2.17.2265
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
MALANG
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017
KATA
PENGANTAR
Dengan
menyebut nama Allah SWT yang maha
pengasih lagi maha penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadiratnya,yang telah melimpahkan rahmat ,hidayah, dan inayah-nya kepada
kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Potensi Pemanfaatan Agroindustri Labu Kuning
Sebagai Peluang Usaha
Makalah
ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi
terhadap pembaca.
Malang,27
Oktober 2017
Penulis,
Daftar
isi
Kata Pengantar…………………………..……………………………………….…i
Daftar Isi…….……………………………………………………………………...ii
Bab 1Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………………...1
1.2 Rumusan
Masalah……………………………………………………………..…2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………....2
Bab 2 Tujuan Pustaka
2.1 Teknis Budidaya………………………………………………………………...4
a. Syarat Tumbuh………………………………………………………………….....4
b. Pemilihan dan Persiapan
Bibit Waluh………………………………………….....4
c. Pengolahan tanah……………………………………………………………….....4
d. Penanaman Waluh Atau Labu Kuning……………………………………………5
e. Perawatan tanaman……………………………………………………………......5
f. Pemanenan Waluh…………………………………………………………….......6
2.2 Keunggulan komperatif………………………………………………………….6
Bab 3 Pembahasan
3.1 Prospek………………………………………………………………………….10
3.2 Permasalahan……………………………………………………………………15
a.Teknis……………………………………………………………………………...15
b. Pemasaran………………………………………………………………………...15
c. Kekurangan bisnis………………………………………………………………...16
Bab 4 Penutup
Kesimpulan……………………………………………………………………..…..17
Labu Kuning
Potensi Pemanfaatan Agroindustri Labu Kuning
Sebagai Peluang Usaha
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Beraneka ragam bahan pangan lokal Indonesia
yang mempunyai potensi dan komponen bioaktif yang baik, namun masih banyak yang
belum termanfaatkan secara optimum seperti halnya pada komoditas labu kuning.
Salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi yang didapat mengenai labu
kuning sehingga membuat masyarakat menjadi kurang tertarik untuk menkonsumsi
labu kuning tersebut. Namun, dibalik ketidak populeran labu kuning di Indonesia
sangat berbanding terbalik dengan keadaan yang ada di luar negeri yaitu
keberadaan labu kuning dianggap penting dan dijadikan sebagai santapan
sehari-hari mereka, misalnya di negara Jepang, Amerika, Korea, dan lain-lain.
Labu kuning adalah salah satu komoditas
pertanian yang banyak mengandung beta karoten atau provitamin A yang sangat
bermanfaat bagi kesehatan. Labu merupakan buah yang dihasilkan oleh sejumlah
anggota suku labu-labuan (cucurbitaceae), terutama yang berukuran
cukup besar dan berbentuk bulat memanjang. Buah labu kuning dapat digunakan
sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu kuning
yang masih muda sebagai sayuran (lodeh, sayur asam, dan lain-lain). Olahan
tradisional yang paling dikenal dari labu kuning ialah kolak. Keunggulan lain
labu kuning adalah mempunyai umur simpan yang lebih lama dibanding hasil
pertanian yang lain.
Tanaman labu di Indonesia bisa tumbuh dan
berkembang biak dengan baik, tanaman labu mampu beradaptasi dengan iklim sub
tropis panas maupun dingin dan mampu beradaptasi dengan letak dataran rendah
ataupun dataran tinggi. Pembudidayaan labu secara khusus oleh petani memang
jarang dilakukan, selama ini tanaman labu lebih sering dibudidayakan di kebun,
pekarangan ataupun dilakukan secara tumpang sari. Tanaman labu bisa tumbuh dan
berbuah walaupun tanpa perawatan khusus, apabila dilakukan perawatan secara
intensif maka hasilnya bisa lebih baik lagi.
Dilihat dari kandungan gizinya, olahan dari
labu kuning sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua. Lewat
sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ahli diketahui pula bahwa labu
kuning memainkan peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif seperti
kencing manis (diabetes mellitus), penyempitan pembuluh darah (asterosklerosis),
jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Hal
ini didasarkan pada kandungan labu kuning yang tidak hanya mengandung beta
karoten tetapi juga mengandung kalori, karbohidrat, lemak, mineral (kalsium,
phosfor, besi, natrium, tembaga, dan seng), tiamin, niacin, serat, dan vitamin
C.
Labu kuning juga dapat dijadikan beragam
olahan yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsinya dimana tidak
hanya dapat mengenyangkan namun juga dapat menyehatkan. Hal ini didukung
kandungan gizinya yang cukup lengkap dan harganya yang relatif murah sehingga
labu kuning dapat dijadikan sebagai alternatif pangan masyarakat. Berdasarkan
hal tersebut, agroindustri labu kuning memiliki prospek kedepan yang cerah
sehingga dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk lebih dikembangkan lagi.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meningkatkan eksistensi,pemanfaatan dan nilai tamabah labu
kuning di masyarakat dengan pengolahan lebih
lanjut.
2. Bagaimana cara Membuka dan mengupayakan peningkatkan
peluang usaha dari potensi labu kuning dengan adanya agroindustri komoditas
labu kuning.
3. Bagaimana cara
memperoleh informasi mengenai
pembudidayaan labu kuning dan berbagai
hasil olahannya
1.3 Tujuan
1. Untuk
meningkatkan eksistensi,pemanfaatan
dan nilai tamabah labu kuning di masyarakat dengan
pengolahan lebih lanjut.
2. Membuka dan mengupayakan peningkatkan
peluang usaha dari potensi labu kuning dengan adanya agroindustri komoditas
labu kuning.
3. Memberi informasi mengenai pembudidayaan labu kuning dan
berbagai hasil olahannya.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teknis Budidaya
a. Syarat Tumbuh
Labu Kuning atau Waluh dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 800-1.200 mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm/tahun, dan memiliki kelembaban udara sekitar 75%. Jenis tanah yang baik untuk menanam budidaya waluh atau labu kuning ini adalah tanah aluvial berhumus, tanah gembur kering bekas rawa, andosol, tanah merah dan grumosol denan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,0 hingga 6,5. Dan hal penting lainnya adalah lahan yang akan digunakan untuk budidaya memiliki ketercukupan cahaya matahari.
Labu Kuning atau Waluh dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 800-1.200 mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm/tahun, dan memiliki kelembaban udara sekitar 75%. Jenis tanah yang baik untuk menanam budidaya waluh atau labu kuning ini adalah tanah aluvial berhumus, tanah gembur kering bekas rawa, andosol, tanah merah dan grumosol denan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,0 hingga 6,5. Dan hal penting lainnya adalah lahan yang akan digunakan untuk budidaya memiliki ketercukupan cahaya matahari.
b. Pemilihan dan
Persiapan Bibit Waluh
Perbanyakan bibit tanaman waluh paling biasanya dilakukan dengan cara generatif atau melalui biji. Pilihlah buah calon bibit waluh yang baik yaitu buah yang berukuran besar, memiliki warna kulit cerah dan memiliki pangkal buah yang kecil. Buah yang telah dipilih untuk bibit, biarkan masak di pohon lalu setelah masak petik buah tersebut dan diamkan selama 7 hari. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya lali ditempatkan pada wadah, biarkan semalaman.
Perbanyakan bibit tanaman waluh paling biasanya dilakukan dengan cara generatif atau melalui biji. Pilihlah buah calon bibit waluh yang baik yaitu buah yang berukuran besar, memiliki warna kulit cerah dan memiliki pangkal buah yang kecil. Buah yang telah dipilih untuk bibit, biarkan masak di pohon lalu setelah masak petik buah tersebut dan diamkan selama 7 hari. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya lali ditempatkan pada wadah, biarkan semalaman.
Biji
yang telah didiamkan selama semalaman, selanjutnya rendam biji benih dengan air
dan bersihkan selaput lendir pada biji atau untuk mempermudah penghilangan
selaput lendir biji, biji bisa dicampur dengan arang sekam halus saat
perendaman.Bersamaan dengan perendaman lakukan pula sortasi atau pemilihan biji
benih, biji yang tenggelam dipilih untuk bibit sedangkan yang mengapung di
buang.
Setelah
perendaman, selanjutnya jemur bij benih selama 2 hari hingga kering.Jika bijji
sudah kering segera simpan biji selama sekitar 1 hingga 3 bulan sebelum ditanam
agar menghilangkan masa dormansi biji.
Biji
yang akan ditanam, sehari sebelumnya biji benih direndam dalam air hangat
selama 2 hingga 4 jam, setelah itu letakkan pada kain yang telah dibasahi den
simpan sekitar 3 hari hingga biji berkecambah. Biji yang telah berkecambah
selanjutnya dapat ditanam ke lahan tanam secara langsung.
c. Pengolahan tanah
Lakukan pengolahan tanah pada lahan tanam sebelum siap
ditanami. Gemburkan tanah lahan dengan cara dibajak atau di cangkul sedalam 20
cm – 30cm. Lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomit apabila
ph tanah dibawah 6, kebutuhan kapur atau dolomit tersebut untuk 1 hektar lahan
adalah sekitar 1 hingga 2 ton. Jika sudah, lakukan pemupukan dasar dengan
menggunakan pupuk dasar dan diamkan selama 1 hingga 2 minggu.
Buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1 meter, tinggi
sekitar 20 cm – 30 cm, dan panjang menyesuaikan lahan tanam.Jarak antar
bedengan dibuat dengan jarak sekitar 35 cm – 40 cm. Jika bednan telah siap
selanjutnya lakukan pemulsaan dengan mulsa plastik agar kelembaban tanah tetap
terjaga.
Selanjutnya, buat lubang tanam pada permukaan mulsa plastik
dengan ukuran diameter sekitar 10 cm. Dalam 1 bedengan dibuat 2 baris lubang
tanam dengan jarak antar lubang dalam 1 baris sekitar 40 cm dan jarak antar
lubang antar baris sekitar 40 cm. Setelah lubang tanam jadi, selanjutnya lubang
tanam diberi pupuk berupa pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis sekitar
1-1,5 kg/lubang tanam. Kebutuhan pupuk kandang atau pupuk kompos untuk 1 hektar
lahan adalah sekitar 20 hingga 35 ton.
d. Penanaman Waluh Atau
Labu Kuning
Setelah benih dan lahan tanam siap, maka segera lakukan penanaman. Benamkan 1 benih dalam setiap lubang lalu timbun kembali dengan tanah, pembenaman tersebut jangan terlalu dalam yaitu sekitar 0,5 atau 2 cm agar cepat tumbuh. Setelah berumur sekitar 7 hari, benih yang tadinya berkecambah selanjutnya akan tumbuh lebih tinggi.
Setelah benih dan lahan tanam siap, maka segera lakukan penanaman. Benamkan 1 benih dalam setiap lubang lalu timbun kembali dengan tanah, pembenaman tersebut jangan terlalu dalam yaitu sekitar 0,5 atau 2 cm agar cepat tumbuh. Setelah berumur sekitar 7 hari, benih yang tadinya berkecambah selanjutnya akan tumbuh lebih tinggi.
e. Perawatan tanaman
Penyulaman
Setelah tanaman berumur sekitar 7 hari maka lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik dan ganti dengan bibit yang baru.
Penyulaman
Setelah tanaman berumur sekitar 7 hari maka lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik dan ganti dengan bibit yang baru.
Penyiangan
Setelah tanaman berumur 3 hingga 4 minggu maka segera lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Penyiangan berikutnya dilakukan dengan melihat frekuensi gulma yang ada.
Setelah tanaman berumur 3 hingga 4 minggu maka segera lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Penyiangan berikutnya dilakukan dengan melihat frekuensi gulma yang ada.
Pemupukan Susulan
Setelah tanaman berumur 3 minggu maka lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik cair yang terbuat dari pupuk kandang yang dicampur dengan air dengan komposisi 1 Kg pupuk kandang dan 1 liter air. Namun pupuk tersebut dibuat dan difermentasikan selama seminggu dulu baru digunakan untuk pemupukan. Cara pemupukan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk organik yang telah dibuat ke lubang tanam dan juga bagian tanaman untuk setiap 1 meter persegi lahan dibutuhkan sekitar 1 L pupuk cair. Pemupukan iini dilakukan secara rutin yaitu setiap 3 bulan sekali.
Setelah tanaman berumur 3 minggu maka lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik cair yang terbuat dari pupuk kandang yang dicampur dengan air dengan komposisi 1 Kg pupuk kandang dan 1 liter air. Namun pupuk tersebut dibuat dan difermentasikan selama seminggu dulu baru digunakan untuk pemupukan. Cara pemupukan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk organik yang telah dibuat ke lubang tanam dan juga bagian tanaman untuk setiap 1 meter persegi lahan dibutuhkan sekitar 1 L pupuk cair. Pemupukan iini dilakukan secara rutin yaitu setiap 3 bulan sekali.
Pemberian Lanjaran
Agar melakukan perawatan lebih mudah maka beri tanaman lanjaran. Lilitkan tanaman waluh pada lanjaran. Lanjaran tersebut terbuat dari bambu dengan ukuran 2 meter dan ketinggian 1,5 meter.
Agar melakukan perawatan lebih mudah maka beri tanaman lanjaran. Lilitkan tanaman waluh pada lanjaran. Lanjaran tersebut terbuat dari bambu dengan ukuran 2 meter dan ketinggian 1,5 meter.
f.
Pemanenan Waluh
Waluh atau Labu Kuning mulai berbuah saat berumur sekitar 60 hari setelah tanam dan waluh dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 80 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap 1 hingga 2 bulan.
Waluh atau Labu Kuning mulai berbuah saat berumur sekitar 60 hari setelah tanam dan waluh dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 80 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap 1 hingga 2 bulan.
2.2 Keunggulan Komperatif
Negara
Indonesia merupakan negara agraris karena sebagian besar masyarakat Indonesia
menggantungkan perekonomiannya di sektor pertanian.Budidaya tanaman pertanian
Indonesia tidak sebatas pada jenis tanaman pokok saja seperti halnya beras,
jagung, ketela dan sebagainya.Akan tetapi banyak jenis tanaman lainnya yang
dibudidayakan seperti berbagai jenis sayuran, palawija, buah - buahan, dan
tanaman rempah - rempah.Salah satu tanaman sayuran yang banyak ditanam di
Indonesia adalah labu kuning.
Labu Kuning
(Cucurbita moschata) merupakan salah satu jenis labu-labuan yang menjadi komoditas
potensial sebagai bahan sayuran.Di luar negeri buah labu besar/kuning ini
menjadi sayuran bergengsi, bahkan sering dilombakan oleh kalangan penggemar
sayur-mayur tingkat dunia. Namun tingkat konsumsi labu
kuning di Indonesia masih sangat rendah, kurang dari 5 kg per kapita
per tahun. Labu kuning tergolong bahan pangan minor sehingga data statistik
belum tersedia, namun dibeberapa sentra produksi, baik di Jawa, Sulawesi
Selatan, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan, komoditas ini telah
ditanam pada luasan tidak kurang dari 300 hektar. Labu Kuning (Cucurbita
moschata) merupakan komoditas pertanian yang cocok dikembangkan sebagai
alternatif pangan dan tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia.Labu kuning memiliki beberapa
keunggulan di antaranya adalah buah dengan daya awet yang tinggi
serta aroma dan citarasa yang khas, mudah dijumpai baik di pasar tradisional maupun modern,
serta jumlah produksi labu kuning cukup melimpah setiap tahunnya.Hal ini
didorong oleh beberapa faktor antara lain tanaman labu kuning dapat tumbuh
dengan mudah, bahkan di lahan kering sekalipun dan tanpa memerlukan perawatan
yang khusus. Tanaman ini dapat menghasilkan 20 - 40 ton per hektar lahan dalam
waktu yang relative singkat, hanya sekitar 40 - 60 hari. Selain itu, terdapat
keunggulan lainnya diantaranya labu kuning dapat digunakan sebagai pewarna
alami pada makanan, dapat tahan lama sekitar 6 - 9 bulan jika utuh dan diangin
- anginkan, dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti fosfor 64,0
mg, vitamin A 180 mg, dan vitamin C 52 mg. Karoten merupakan provitamin A yang
didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A.
Meskipun demikian, labu kuning
memiliki beberapa kelemahan, antara lain labu kuning tidak tahan lama jika
kondisi buah cacat atau sudah dibelah dan kandungan air pada labu kuning cukup
tinggi, sehingga labu kuning yang telah dikukus harus segera diolah agar
kandungan air pada labu kuning tidak terlalu tinggi. Labu kuning juga dapat
digunakan sebagai bahan pengganti dalam pengolahan makanan, atau sebagai
substitusi pada produk lain. Substitusi merupakan proses penggantian sebagian
bahan dengan bahan lain dengan tujuan tertentu. Dalam proses substitusi ada
beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain karakteristik bahan yang akan
disubstitusi, bahan substitusi dan karakteristik produk yang akan dibuat. Pemanfaatan
labu kuning selama ini terbatas dalam ruang lingkup olahan tradisional,
misalnya sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos), bahan dasar kolak dan
aneka kue (dawet, lepet, jenang, dodol).
Namun, sungguh memilukan betapa tidak Negara
kita yang dikenal sebagai negara agribisnis hampir semua komoditas pertanian
melakukan impor komoditas pertanian.Dalam aspek komersialisasinya, labu kuning merupakan produk
komoditas pertanian yang mempunyai potensi pasar yang cukup bagus dengan nilai
jual tinggi.Akan tetapi daya saing komoditas labu kuning Indonesia di pasar
internasional masih lemah. Hal ini terjadi, karena terdapat hambatan dimana
selama ini Indonesia hanya mengandalkan keunggulan komparatif dengan kelimpahan
sumberdaya komoditas labu kuningdan tenaga kerja tak terdidik (factor–driven), sehingga produk yang
dihasilkan didominasi oleh produk primer atau bersifat natural resources-based dan unskilled-labor intensive. Mutu produk pertanian komoditas
labu kuning yang tidak konsisten dan tingginya cemaran (seperti aflatoxin dan
bakteri salmonella, kotoran dan hama gudang) merupakan salah satu penyebab
rendahnya daya saing produk pertanian komoditas labu kuning Indonesia. Hal ini disebabkan karena sifat bahan baku labu
kuning yang mudah rusak (tidak tahan lama jika kondisi buah
cacat atau sudah dibelah dan kandungan air pada labu kuning cukup tinggi)dan yang paling utama adalah pemasaran yang dilakukan selama ini
hanya difokuskan pada produk labu kuning, bukan pada diversifikasi olahan labu
kuning yang seharusnya perlu dilakukan secara optimal agar dapat menambah nilai
jual. Selain itu karena produksi olahan labu
kuning yang produktif masih berasal dari unit bisnis
skala kecil dan menengah yang belum maksimal dalam pendistribusiannya.Oleh
karena itu, dalam mengatasi kendala pada sektor pemasaran produk pertanian
komoditas labu kuning, dapat
dilakukan perencanaan strategis dalam menjalankan usaha
agrobisnis dan perbaikan
kebijakan dari segi internal maupun eksternal yang diharapkan dapat menjadikan produk
labu kuning sebagai keunggulan
kompetitif bagi Indonesia. Demikian pula dengan adanya otonomi
daerah yang kebablasan yakni mengenai retribusi kepada komoditi pertanian dan
biaya transportasi yang terlalu tinggi dibandingkan dengan negara lain. Juga
masalah korupsi yang tidak kunjung habis diberantas baik pusat maupun daerah
sehingga menambah biaya produksi merupakan faktor yang menghambat komoditas labu kuning
Indonesia belum bisa bersaing di pasar internasional.
Oleh karena itu, untuk
meningkatkan daya saing komoditas
labu kuning diperlukan beberapa tindakan nyata yang perlu segera
dilaksanakan, diantaranya:untuk meningkatkan nilai tambah
hasil pertanian labu kuning, penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) diperlukan
selama budidaya, penanganan pasca panen, dan pengolahan hasil pertanian. Untuk
meningkatkan daya saing di mata konsumen dan laba dari produk-produk labu
kuning, teknologi juga diperlukan selama distribusi dan penjualan
(penyajian).Dapat disimpulkan bahwa teknologi diperlukan sejak berada di lahan
hingga disajikan di hadapan konsumen (from
farm to table). Teknologi tersebut meliputi tahap good farming practices
(cara bertani yang baik), good handling
practices (cara penanganan hasil panen yang baik), good manufacturing practices (cara pengolahan hasil pertanian yang
baik), good distribution practices
(cara pengangkutan hasil pertanian yang baik), dan good retailing practices (cara penyajian yang baik untuk konsumen);
menyiapkan teknologi tepat
sasaran dengan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dikenal sebagai energizer of development yakni menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensidi bidang budidaya dan teknik pengolahan labu kuning menjadi bahan olahan
pangan;dibutuhkannya kerjasama dari pihak pemerintah maupun swasta agar
kualitas produk agrobisnis Indonesia pada komoditas labu kuning bisa menunjukan
peningkatan yang signifikan, dan bisa memenuhi kebutuhan pasar yang masih
terbuka lebar; meningkatkan mutu dan konsistensi produk melalui talkshow, seminar dan pemberian pelatihan pada petani secara terorganisir dan intensif tentang
teknologi pengolahan hasil pertanian untuk
menghasilkanlabu
kuning yang berkualitas tinggi;
membentuk sistem industri labu kuning yang terintegrasi dan terpadu untuk
memaksimalkan produk; mengubah
produk
labu kuning dari bahan mentah
menjadi bahan setengah jadi ataumenjadi bahan jadi, akan memberikan nilai
tambah yang berlipat ganda bagi produsen khususnya masyarakat petani. Disinilah
peranan pemerintah untuk mendorong, memfasilitasi dan menerapkan regulasi yang berpihak pada masyarakat petani
labu kuning; menetapkan strategi pemasaran ekspor labu kuning dengan melakukan
analisa potensi pasar, memilih Negara tujuan
ekspor dan mengamati kondisi perdagangan labu kuning di setiap negara tetangga;
perhatian pemerintah
terhadap pertanian perlu ditingkatkan dengan meningkatkan anggaran pembangunan
pertanian, terutama pembuatan sarana dan prasarana perikanan; dan subsidi terhadap
petani perlu ditingkatkan khususnya dalam aspek pupuk, benih, pinjaman modal melalui koperasi dengan bunga rendah,
dan lain – lain. Sehingga diharapkan dengan adanya alternative perbaikan
tersebut dapat meningkatkan daya saing produksi labu kuning Indonesia di pasar
internasional.
BAB 3. PEMBAHASAN
3.1
Prospek
Labu kuning merupakan
hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk bahan alternatif pangan.Kandungan
serat dalam labu kuning sangat bagus bagi kesehatan tubuh. Labu yang
memiliki nama latin Cucurbita Moschata dan juga biasa dinamakan waluh. Pada
bulan puasa tentunya labu kuning ini tidak pernah dilewatkan dalam sajian
kolak.Berbagai kandungan nutrisi yang terdapat dalam labu kuning membuat bahan
makanan ini banyak penggemarnya.Tidak hanya di bualan puasa saja, labu kuning
ini juga kerap digunakan masyarakat dalam berbagai makanan kekinian.
Sampai saat ini tingkat kebutuhan masyarakat akan komoditas labu kuning kuning
terbilang tinggi. Kini peluang usaha budidaya labu kuning semakin
menjanjikan. Banyak orang yang membudidayakan labu kuning di berbagai
daerah. Mungkin Anda tertarik untuk menjalankan budidaya labu kuning! Cara
pembudidayaan labu kuning sendiri dapat dikatakan tidaklah sulit.Pohonya yang
merambat mudah di rawat dan hasil panen labu kuning terbilang banyak. Prospek
dalam budidaya labu kuning dapat di katakan menjanjikan sehingga kami akan
membahasnya disni. Jika Anda tertarik dengan budidaya labu kuning maka dapa
menyimak informasinya yang ada di bawah ini :
Memulai bisnis
budidaya labu kuning
Bisnis budidaya
tanaman memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati.Begitupun
dengan bisnis budidaya labu kuning yang menjadi salah satu bisnis yang
menguntungkan.Untuk memulai bisnis budidaya labu kuning ini tidak sulit.Bisa di
mulai dengan mudah dengan modal yang kecil.Anda dapat memulai bisnis budidaya
labu kuning di pekarangan rumah.
Pelaku bisnis budidaya
labu kuning
Bisnis budidaya labu
kuning ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang.Anda yang kini bingung
mencari pilihan bisnis yang tepat.Dengan kemauan dan minat yang tinggi maka
bisnis budidaya labu kuning ini dapat Anda jalankan dengan mudah.
Konsumen bisnis
budidaya labu kuning
Konsumen budidaya labu
kuning memang tidaklah sulit, konsumen budidaya labu kuning cukup besar mulai
dari konsumsi rumah tangga hingga berbagai usaha kuliner.Dimana labu ini
memiliki serat yang bagus bagi kesehatan sehingga banyak dijadikan olahan
makanan yang dikonsumsi.
Peralatan bisnis
budidaya labu kuning
Dalam bisnis budidaya
labu kuning membutuhkan beberapa peralatan penting diantaranya pembukaan lahan
labu kuning, pengadaan bibit labu kuning, keranjang panen labu kuning, golok
dan sabit, timbangan, pompa air, selang air, gunting, cangkul, gerobak dorong,
pompa air, timba, dan juga hand sprayer. Dengan adanya peralatan tersebut maka
bisnis budidaya labu kuning makin maksimal.
Lokasi strategis
dalam pemasaran budidaya labu kuning
Dalam berjualan
budidaya labu kuning, Anda bisa memasarkannya dengan cara menjualnya ke pasar,
rumah makan, restoran atau hotel. Juga dapat memasarkan labu langsung ke
swalayan atau supermarket.
Karyawan bisnis
budidaya labu kuning
Karyawan dalam
menjalankan bisnis budidaya labu kuning bisa menggunakan satu orang dahulu
dalam permulaan.
Harga jual budidaya
labu kuning
Patokan harga untuk
budidaya labu kuning dapat Anda buat dalam hitungan per kg dimana harga mulai
Rp 5.000 hingga Rp 11.000. Ini tergantung dari harga labu kuning yang ada
di pasaran.
Keuntungan dalam
menjalankan bisnis budidaya labu kuning
Keuntungan bila Anda
memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya labu kuning ini
yakni merupakan bisnis budidaya tanaman yang paling mengutungkan.
Kekurangan bisnis
budidaya labu kuning
Segi kekurangan bisnis
budidaya labu kuning ialah budidaya labu kuning memiliki tingkat persaingan
yang tinggi dan ketat.
Analisa bisnis
budidaya labu kuning
Investasi
Peralatan
|
Harga
|
|||
pembukaan lahan labu
kuning
|
Rp.
|
2.014.000
|
||
bibit labu kuning
|
Rp.
|
285.000
|
||
golok dan sabit
|
Rp.
|
72.500
|
||
hand sprayer
|
Rp.
|
123.000
|
||
cangkul
|
Rp.
|
137.000
|
||
pompa air
|
Rp.
|
224.500
|
||
gerobak dorong
|
Rp.
|
221.500
|
||
timbangan
|
Rp.
|
32.500
|
||
timba dan selang
|
Rp.
|
224.000
|
||
mesin semprot hama
|
Rp.
|
218.000
|
||
Peralatan tambahan
yang lainnya
|
Rp.
|
27.800
|
||
Jumlah Investasi
|
Rp.
|
3.579.800
|
||
Biaya Operasional per Bulan
|
||
Biaya Tetap
|
Nilai
|
|
Penyusutan pembukaan
lahan labu kuning 1/12 x Rp. 2.014.000
|
Rp.
|
167.833
|
Penyusutan bibit
labu kuning 1/62 x Rp. 285.000
|
Rp.
|
4.597
|
Penyusutan golok dan
sabit 1/62 x Rp. 72.500
|
Rp.
|
1.169
|
Penyusutan hand
sprayer 1/62 x Rp 123.000
|
Rp.
|
1.984
|
Penyusutan cangkul
1/44 x Rp. 137.000
|
Rp.
|
3.114
|
Penyusutan pompa air
1/62 x Rp 224.500
|
Rp.
|
5.102
|
Penyusutan gerobak
dorong 1/62 x Rp 221.500
|
Rp.
|
3.573
|
Penyusutan timbangan
1/62 x Rp 32.500
|
Rp.
|
739
|
Penyusutan timba dan
selang 1/44 x Rp. 224.000
|
Rp.
|
5.091
|
Penyusutan mesin
semprot hama 1/62 x Rp 218.000
|
Rp.
|
3.516
|
Penyusutan
peralatan tambahan 1/44 x Rp.27.800
|
Rp.
|
6.950
|
upah pekerja
|
Rp.
|
1.400.000
|
Total Biaya Tetap
|
Rp.
|
1.603.667
|
Biaya Variabel
|
|||||||||||||||||||||||||
pupuk kompos
|
Rp.
|
21.500
|
x
|
30
|
=
|
Rp.
|
645.000
|
||||||||||||||||||
pupuk kimia
|
Rp.
|
31.500
|
x
|
30
|
=
|
Rp.
|
945.000
|
||||||||||||||||||
pestisida
|
Rp.
|
27.000
|
x
|
30
|
=
|
Rp
|
810.000
|
||||||||||||||||||
biaya lainnya
|
Rp.
|
21.600
|
x
|
30
|
=
|
Rp.
|
648.000
|
||||||||||||||||||
Biaya transportasi
|
Rp.
|
22.000
|
x
|
30
|
=
|
Rp.
|
660.000
|
||||||||||||||||||
pengemas
|
Rp.
|
10.000
|
x
|
30
|
=
|
Rp.
|
300.000
|
||||||||||||||||||
BBM
|
Rp.
|
20.000
|
x
|
30
|
=
|
Rp.
|
600.000
|
||||||||||||||||||
Total Biaya Variabel
|
Rp.
|
4.608.000
|
|||||||||||||||||||||||
Total Biaya Operasional
|
|||||||||||||||||||||||||
Biaya tetap +
biaya variabel =
|
Rp.
|
6.211.667
|
|||||||||||||||||||||||
Pendapatan per panen
|
|||||||||||||||||||||||||
57
|
kg
|
x
|
Rp.
|
5.000
|
=
|
Rp.
|
285.000
|
||||||||||||||||||
Rp.
|
285.000
|
x
|
30
|
hr
|
=
|
Rp.
|
8.550.000
|
||||||||||||||||||
Keuntungan per Bulan
|
|||||||||||||||||||||||||
Laba
= Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
|
|||||||||||||||||||||||||
Rp.
|
8.550.000
|
–
|
6.211.667
|
=
|
Rp.
|
2.338.333
|
|||||||||||||||||||
Lama Balik Modal
|
|||||||
Total Investasi /
Keuntungan =
|
Rp.
|
3.579.800
|
:
|
2.338.333
|
=
|
2
|
bln
|
Dari
analisa di tersebut dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya labu kuning
sangat menguntungkan dimana modal Rp 3.579.800dengan kentungan per bulan Rp
2.338.333 dan balik modal dalam 2 bulan.
Bisnis
budidaya labu kuning ini tidak dapat berjalan maksimal jika tidak
mengaplikasikanakan mesin hand sprayer dalam pengolahannya. Pemakaian dari mesin
hand sprayer dibutuhkan agar proses penyemprotan hama tanaman untuk budidaya
labu kuning berjalan lancar dan efektif. Kinerja mesin hand sprayer yakni
penyemprotan hama tanaman dengan langkah mudah dengan efisien. Tampilan mesin
hand sprayer sangat modern dimana kinerjanya sangat handal dan berjalan begitu
cepat. Membasmi hama untuk budidaya labu kuning semakin mudah dan praktis
dengan hadirnya mesin hand sprayer. Dibandingkan cara penyemprotan hama tanaman
secara manual memang menggunakan mesin hand sprayer tampil unggul juga sangat
efektif. Mesin untuk membasmi hama dalam budidaya labu kuning dengan
hasil yang memuaskan dapat Anda miliki langsung lewat Toko Mesin Maksindo.
Mesin hand sprayer dari maksindo tersedia dari kapasitas kecil hingga besar.
Demikian tadi ulasan peluang usaha
budidaya labu kuning dan analisa bisnisnya yang bisa dijadikan
referensi memulai bisnis budidaya labu kuning tersebut. Tertarik mencoba bisnis
budidaya labu kuning ?Bisnis budidaya labu kuning
menjadi pilihan bisnis sangat menjanjikan. Dalam menjalankan bisnis budidaya
labu kuning jangan lupa untuk menggunakan mesin hand sprayer agar bisnis
berjalan lancar juga maksimal. Semoga informasi mengenai peluang dari bisnis
budidaya labu kuning tersebut dapat bermanfaat.
3.2 Permasalahan
a. Teknis
Dalam teknis budidaya
labu kuning diperlukan beberapa alat pertanian yang memadai ,sumber daya
manusia yang terlatih dan terampil,pengorganisasian,biaya perawatan dan
produksi yang baik,olenya itu sebelum menjalankan usaha agroindustri ini
dibutuhkan perencanaan usaha agribisnis yang matang sebelum memulainya.
b. Pemasaran
1.Meskipun
keberadaannya sangat melimpah, pemanfaatan labu kuning di kalangan masyarakat
masih sangat sederhana yang penyajiannya masih dalam bentuk buah utuh. Selain
itu, labu kuning termasuk pangan lokal yang pemanfaatannya masih sangat
terbatas (Nurhidayati dan Rustanti, 2011). Menurut Yuliani, et al.(2005),
pemanfaatan komoditas labu kuning di Indonesia masih sangar terbatas yaitu
sebagai sayuran atau diolah menjadi kolak atau dodol. Sedangkan dinegara maju,
pemanfaatan labu kuning lebih luas pada berbagai produk seperti jelly,
bakery,selai, dan produk kalengan.
Agroindustri selayaknya mampu meningkatkan
nilai tambah dan daya saing produk pertanian sehingga mampu mendukung
pertumbuhan ekonomi dan dapat menjadi perluasan lapangan kerja. Agroindustri
dapat pula menciptakan kemandirian industri bilaimplementasinya merupakan
keterpaduan antara teknologi dengan pasar pertanian terkait, baik yang bersifat
padat karya, semi padat karya, semi padat modal dan padat modal (Bafdal, 2012).
c. Segi kekurangan bisnis
budidaya labu kuning ialah budidaya labu kuning memiliki tingkat persaingan
yang tinggi dan ketat.
BAB 4. KESIMPULAN
3.3 Kesimpulan
Selama ini produksi labu kuning sangat melimpah
sementara pengolahannya belum dilakukan secara maksimal. Padahal labu kuning
ini merupakan komoditas yang sangat menjanjikan baik bagi petani,pedagang
maupun pengusaha jika dilakukan pengolahan dengan baik. Labu kuning ini
memiliki prospek bisnis yang cerah. Dengan melihat prospek usaha kuliner
sekarang ini, maka pengolahan labu kuning menjadi berbagai jenis produk makanan
seperti yang telah dipaparkan diatas dapat membuka peluang usaha bisnis yang
sangat menjanjikan.
Sebaiknya tanaman labu kuning mulai
dibudidayakan kembali.Pemerintah juga harus ikut berpartisipasi dalam
mensosialisasikan mengenaiagribisnis labu kuning ini baik kepada petani dan
masyarakat. Dengan mengetahui prospek yang cerah dari tanaman labu kuning ini
maka pasti banyak masyarakat atau petani yang tertarik untuk mengusahakan
berbagai produk turunan dari tanaman ini.
DAFTAR
PUSTAKA
8.
https://www.google.co.id/search?q=keunggulan+komperatif+labu+kuning&oq=keunggulan+komperatif+labu+kuning&aqs=chrome..69i57.23034j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.co.id/search?q=keunggulan+komperatif+labu+kuning&oq=keunggulan+komperatif+labu+kuning&aqs=chrome..69i57.23034j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
9.
blog.ub.ac.id/sakinahunyu/files/.../YULIA-ZAKINAH-TUGAS-LABU-KUNING.docx
Langganan:
Postingan (Atom)
Contoh Usaha Kuliner,yang dapat menjadi Referensi Bagi Anda yang ingin berwira usaha Klik Link di bawah Download Download2 Download3
-
TUGAS MANDIRI MAKALAH IDE AGRIBISNIS “LABU KUNING” MATA KULIAH PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS Kelas : Pertanian I A Dosen Pengampu ...
-
Contoh Usaha Kuliner,yang dapat menjadi Referensi Bagi Anda yang ingin berwira usaha Klik Link di bawah Download Download2 Download3