Kamis, 05 Juli 2018

Contoh Usaha Kuliner,yang dapat menjadi Referensi Bagi Anda yang ingin berwira usaha
Klik Link di bawah
Download
Download2
Download3

Selasa, 03 Juli 2018

MAKALAH LABU KUNING



TUGAS MANDIRI
MAKALAH IDE AGRIBISNIS “LABU KUNING”
MATA KULIAH PERENCANAAN USAHA AGRIBISNIS

Kelas : Pertanian I A
Dosen Pengampu :
M.Saikhu.Sp,M.agr





Oleh : Muhammad Nur Ichwan
NIRM : 07.1.2.17.2265


SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MALANG
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
2017




KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT  yang maha pengasih lagi maha penyayang,kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya,yang telah melimpahkan rahmat ,hidayah, dan inayah-nya kepada kami,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Potensi Pemanfaatan Agroindustri Labu Kuning Sebagai Peluang Usaha 

Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
Malang,27 Oktober 2017
Penulis,











Daftar isi
Kata Pengantar…………………………..……………………………………….…i
Daftar Isi…….……………………………………………………………………...ii
Bab 1Pendahuluan
1.1  Latar Belakang…………………………………………………………………...1
1.2  Rumusan Masalah……………………………………………………………..…2
1.3  Tujuan…………………………………………………………………………....2
Bab 2 Tujuan Pustaka
2.1 Teknis Budidaya………………………………………………………………...4
a. Syarat Tumbuh………………………………………………………………….....4
b. Pemilihan dan Persiapan Bibit Waluh………………………………………….....4
c. Pengolahan tanah……………………………………………………………….....4
d. Penanaman Waluh Atau Labu Kuning……………………………………………5
e. Perawatan tanaman……………………………………………………………......5
f.  Pemanenan Waluh…………………………………………………………….......6
2.2 Keunggulan komperatif………………………………………………………….6
Bab 3 Pembahasan
3.1 Prospek………………………………………………………………………….10
3.2 Permasalahan……………………………………………………………………15
a.Teknis……………………………………………………………………………...15
b. Pemasaran………………………………………………………………………...15
c. Kekurangan bisnis………………………………………………………………...16
Bab 4 Penutup
 Kesimpulan……………………………………………………………………..…..17



Labu Kuning

Potensi Pemanfaatan Agroindustri Labu Kuning Sebagai Peluang Usaha 

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang
Beraneka ragam bahan pangan lokal Indonesia yang mempunyai potensi dan komponen bioaktif yang baik, namun masih banyak yang belum termanfaatkan secara optimum seperti halnya pada komoditas labu kuning. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya informasi yang didapat mengenai labu kuning sehingga membuat masyarakat menjadi kurang tertarik untuk menkonsumsi labu kuning tersebut. Namun, dibalik ketidak populeran labu kuning di Indonesia sangat berbanding terbalik dengan keadaan yang ada di luar negeri yaitu keberadaan labu kuning dianggap penting dan dijadikan sebagai santapan sehari-hari mereka, misalnya di negara Jepang, Amerika, Korea, dan lain-lain.
Labu kuning adalah salah satu komoditas pertanian yang banyak mengandung beta karoten atau provitamin A yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Labu merupakan buah yang dihasilkan oleh sejumlah anggota suku labu-labuan (cucurbitaceae), terutama yang berukuran cukup besar dan berbentuk bulat memanjang. Buah labu kuning dapat digunakan sebagai sayur, sup, atau desert. Masyarakat umumnya memanfaatkan labu kuning yang masih muda sebagai sayuran (lodeh, sayur asam, dan lain-lain). Olahan tradisional yang paling dikenal dari labu kuning ialah kolak. Keunggulan lain labu kuning adalah mempunyai umur simpan yang lebih lama dibanding hasil pertanian yang lain.
Tanaman labu di Indonesia bisa tumbuh dan berkembang biak dengan baik, tanaman labu mampu beradaptasi dengan iklim sub tropis panas maupun dingin dan mampu beradaptasi dengan letak dataran rendah ataupun dataran tinggi. Pembudidayaan labu secara khusus oleh petani memang jarang dilakukan, selama ini tanaman labu lebih sering dibudidayakan di kebun, pekarangan ataupun dilakukan secara tumpang sari. Tanaman labu bisa tumbuh dan berbuah walaupun tanpa perawatan khusus, apabila dilakukan perawatan secara intensif maka hasilnya bisa lebih baik lagi.
Dilihat dari kandungan gizinya, olahan dari labu kuning sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang tua. Lewat sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ahli diketahui pula bahwa labu kuning memainkan peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif seperti kencing manis (diabetes mellitus), penyempitan pembuluh darah (asterosklerosis), jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Hal ini didasarkan pada kandungan labu kuning yang tidak hanya mengandung beta karoten tetapi juga mengandung kalori, karbohidrat, lemak, mineral (kalsium, phosfor, besi, natrium, tembaga, dan seng), tiamin, niacin, serat, dan vitamin C.
Labu kuning juga dapat dijadikan beragam olahan yang dapat menarik minat masyarakat untuk mengkonsumsinya dimana tidak hanya dapat mengenyangkan namun juga dapat menyehatkan. Hal ini didukung kandungan gizinya yang cukup lengkap dan harganya yang relatif murah sehingga labu kuning dapat dijadikan sebagai alternatif pangan masyarakat. Berdasarkan hal tersebut, agroindustri labu kuning memiliki prospek kedepan yang cerah sehingga dapat dijadikan sebagai peluang usaha untuk lebih dikembangkan lagi.
1.2  Rumusan Masalah
  1.    Bagaimana cara meningkatkan eksistensi,pemanfaatan dan nilai tamabah labu kuning  di masyarakat dengan pengolahan lebih lanjut.
  2.   Bagaimana cara Membuka dan mengupayakan peningkatkan peluang usaha dari potensi labu kuning dengan adanya agroindustri komoditas labu kuning.
   3. Bagaimana cara memperoleh  informasi mengenai pembudidayaan labu kuning dan berbagai  hasil olahannya

1.3  Tujuan
1.    Untuk meningkatkan eksistensi,pemanfaatan dan nilai tamabah labu kuning  di masyarakat dengan pengolahan lebih lanjut.
2.  Membuka dan mengupayakan peningkatkan peluang usaha dari potensi labu kuning dengan adanya agroindustri komoditas labu kuning.
3. Memberi informasi mengenai pembudidayaan labu kuning dan berbagai  hasil olahannya.


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Teknis Budidaya
a.      Syarat Tumbuh
Labu Kuning atau Waluh dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 800-1.200 mdpl dengan memiliki curah hujan sekitar 700-1000 mm/tahun, dan memiliki kelembaban udara sekitar 75%. Jenis tanah yang baik untuk menanam budidaya waluh atau labu kuning ini adalah tanah aluvial berhumus, tanah gembur kering bekas rawa, andosol, tanah merah dan grumosol denan derajat keasaman atau pH tanah sekitar 5,0 hingga 6,5. Dan hal penting lainnya adalah lahan yang akan digunakan untuk budidaya memiliki ketercukupan cahaya matahari.
b.       Pemilihan dan Persiapan Bibit Waluh
Perbanyakan bibit tanaman waluh paling biasanya dilakukan dengan cara generatif atau melalui biji. Pilihlah buah calon bibit waluh yang baik yaitu buah yang berukuran besar, memiliki warna kulit cerah dan memiliki pangkal buah yang kecil. Buah yang telah dipilih untuk bibit, biarkan masak di pohon lalu setelah masak petik buah tersebut dan diamkan selama 7 hari. Setelah itu, buah dibelah dan diambil bijinya lali ditempatkan pada wadah, biarkan semalaman.
Biji yang telah didiamkan selama semalaman, selanjutnya rendam biji benih dengan air dan bersihkan selaput lendir pada biji atau untuk mempermudah penghilangan selaput lendir biji, biji bisa dicampur dengan arang sekam halus saat perendaman.Bersamaan dengan perendaman lakukan pula sortasi atau pemilihan biji benih, biji yang tenggelam dipilih untuk bibit sedangkan yang mengapung di buang.
Setelah perendaman, selanjutnya jemur bij benih selama 2 hari hingga kering.Jika bijji sudah kering segera simpan biji selama sekitar 1 hingga 3 bulan sebelum ditanam agar menghilangkan masa dormansi biji.
Biji yang akan ditanam, sehari sebelumnya biji benih direndam dalam air hangat selama 2 hingga 4 jam, setelah itu letakkan pada kain yang telah dibasahi den simpan sekitar 3 hari hingga biji berkecambah. Biji yang telah berkecambah selanjutnya dapat ditanam ke lahan tanam secara langsung.
c.       Pengolahan tanah
Lakukan pengolahan tanah pada lahan tanam sebelum siap ditanami. Gemburkan tanah lahan dengan cara dibajak atau di cangkul sedalam 20 cm – 30cm. Lakukan pengapuran menggunakan kapur pertanian atau dolomit apabila ph tanah dibawah 6, kebutuhan kapur atau dolomit tersebut untuk 1 hektar lahan adalah sekitar 1 hingga 2 ton. Jika sudah, lakukan pemupukan dasar dengan menggunakan pupuk dasar dan diamkan selama 1 hingga 2 minggu.
Buatlah bedengan dengan ukuran lebar sekitar 1 meter, tinggi sekitar 20 cm – 30 cm, dan panjang menyesuaikan lahan tanam.Jarak antar bedengan dibuat dengan jarak sekitar 35 cm – 40 cm. Jika bednan telah siap selanjutnya lakukan pemulsaan dengan mulsa plastik agar kelembaban tanah tetap terjaga.
Selanjutnya, buat lubang tanam pada permukaan mulsa plastik dengan ukuran diameter sekitar 10 cm. Dalam 1 bedengan dibuat 2 baris lubang tanam dengan jarak antar lubang dalam 1 baris sekitar 40 cm dan jarak antar lubang antar baris sekitar 40 cm. Setelah lubang tanam jadi, selanjutnya lubang tanam diberi pupuk berupa pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis sekitar 1-1,5 kg/lubang tanam. Kebutuhan pupuk kandang atau pupuk kompos untuk 1 hektar lahan adalah sekitar 20 hingga 35 ton.
d.      Penanaman Waluh Atau Labu Kuning
Setelah benih dan lahan tanam siap, maka segera lakukan penanaman. Benamkan 1 benih dalam setiap lubang lalu timbun kembali dengan tanah, pembenaman tersebut jangan terlalu dalam yaitu sekitar 0,5 atau 2 cm agar cepat tumbuh. Setelah berumur sekitar 7 hari, benih yang tadinya berkecambah selanjutnya akan tumbuh lebih tinggi.
e.       Perawatan tanaman
 Penyulaman
Setelah tanaman berumur sekitar 7 hari maka lakukan penyulaman pada tanaman yang mati atau tidak tumbuh dengan baik dan ganti dengan bibit yang baru.
  Penyiangan
Setelah tanaman berumur 3 hingga 4 minggu maka segera lakukan penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu lainnya. Penyiangan berikutnya dilakukan dengan melihat frekuensi gulma yang ada.
  Pemupukan Susulan
Setelah tanaman berumur 3 minggu maka lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik cair yang terbuat dari pupuk kandang yang dicampur dengan air dengan komposisi 1 Kg pupuk kandang dan 1 liter air. Namun pupuk tersebut dibuat dan difermentasikan selama seminggu dulu baru digunakan untuk pemupukan. Cara pemupukan dilakukan dengan cara menyemprotkan pupuk organik yang telah dibuat ke lubang tanam dan juga bagian tanaman untuk setiap 1 meter persegi lahan dibutuhkan sekitar 1 L pupuk cair. Pemupukan iini dilakukan secara rutin yaitu setiap 3 bulan sekali.
  Pemberian Lanjaran
Agar melakukan perawatan lebih mudah maka beri tanaman lanjaran. Lilitkan tanaman waluh pada lanjaran. Lanjaran tersebut terbuat dari bambu dengan ukuran 2 meter dan ketinggian 1,5 meter.
f.         Pemanenan Waluh
Waluh atau Labu Kuning mulai berbuah saat berumur sekitar 60 hari setelah tanam dan waluh dapat mulai dipanen setelah berumur sekitar 80 hari setelah tanam. Pemanenan dapat dilakukan secara bertahap 1 hingga 2 bulan.
2.2  Keunggulan Komperatif
Negara Indonesia merupakan negara agraris karena sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan perekonomiannya di sektor pertanian.Budidaya tanaman pertanian Indonesia tidak sebatas pada jenis tanaman pokok saja seperti halnya beras, jagung, ketela dan sebagainya.Akan tetapi banyak jenis tanaman lainnya yang dibudidayakan seperti berbagai jenis sayuran, palawija, buah - buahan, dan tanaman rempah - rempah.Salah satu tanaman sayuran yang banyak ditanam di Indonesia adalah labu kuning.
            Labu Kuning (Cucurbita moschata) merupakan salah satu jenis labu-labuan yang menjadi komoditas potensial sebagai bahan sayuran.Di luar negeri buah labu besar/kuning ini menjadi sayuran bergengsi, bahkan sering dilombakan oleh kalangan penggemar sayur-mayur tingkat dunia. Namun tingkat konsumsi labu kuning di Indonesia masih sangat rendah, kurang dari 5 kg per kapita per tahun. Labu kuning tergolong bahan pangan minor sehingga data statistik belum tersedia, namun dibeberapa sentra produksi, baik di Jawa, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, dan Kalimantan Selatan, komoditas ini telah ditanam pada luasan tidak kurang dari 300 hektar. Labu Kuning (Cucurbita moschata) merupakan komoditas pertanian yang cocok dikembangkan sebagai alternatif pangan dan tanaman ini banyak tumbuh di Indonesia.Labu kuning memiliki beberapa keunggulan di antaranya adalah buah dengan daya awet yang tinggi serta aroma dan citarasa yang khas, mudah dijumpai baik di pasar tradisional maupun modern, serta jumlah produksi labu kuning cukup melimpah setiap tahunnya.Hal ini didorong oleh beberapa faktor antara lain tanaman labu kuning dapat tumbuh dengan mudah, bahkan di lahan kering sekalipun dan tanpa memerlukan perawatan yang khusus. Tanaman ini dapat menghasilkan 20 - 40 ton per hektar lahan dalam waktu yang relative singkat, hanya sekitar 40 - 60 hari. Selain itu, terdapat keunggulan lainnya diantaranya labu kuning dapat digunakan sebagai pewarna alami pada makanan, dapat tahan lama sekitar 6 - 9 bulan jika utuh dan diangin - anginkan, dan memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi seperti fosfor 64,0 mg, vitamin A 180 mg, dan vitamin C 52 mg. Karoten merupakan provitamin A yang didalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A.
            Meskipun demikian, labu kuning memiliki beberapa kelemahan, antara lain labu kuning tidak tahan lama jika kondisi buah cacat atau sudah dibelah dan kandungan air pada labu kuning cukup tinggi, sehingga labu kuning yang telah dikukus harus segera diolah agar kandungan air pada labu kuning tidak terlalu tinggi. Labu kuning juga dapat digunakan sebagai bahan pengganti dalam pengolahan makanan, atau sebagai substitusi pada produk lain. Substitusi merupakan proses penggantian sebagian bahan dengan bahan lain dengan tujuan tertentu. Dalam proses substitusi ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain karakteristik bahan yang akan disubstitusi, bahan substitusi dan karakteristik produk yang akan dibuat. Pemanfaatan labu kuning selama ini terbatas dalam ruang lingkup olahan tradisional, misalnya sebagai sayuran (lodeh, asem-asem, brongkos), bahan dasar kolak dan aneka kue (dawet, lepet, jenang, dodol).
   Namun, sungguh memilukan betapa tidak Negara kita yang dikenal sebagai negara agribisnis hampir semua komoditas pertanian melakukan impor komoditas pertanian.Dalam aspek komersialisasinya, labu kuning merupakan produk komoditas pertanian yang mempunyai potensi pasar yang cukup bagus dengan nilai jual tinggi.Akan tetapi daya saing komoditas labu kuning Indonesia di pasar internasional masih lemah. Hal ini terjadi, karena terdapat hambatan dimana selama ini Indonesia hanya mengandalkan keunggulan komparatif dengan kelimpahan sumberdaya komoditas labu kuningdan tenaga kerja tak terdidik (factor–driven), sehingga produk yang dihasilkan didominasi oleh produk primer atau bersifat natural resources-based dan unskilled-labor intensive. Mutu produk pertanian komoditas labu kuning yang tidak konsisten dan tingginya cemaran (seperti aflatoxin dan bakteri salmonella, kotoran dan hama gudang) merupakan salah satu penyebab rendahnya daya saing produk pertanian komoditas labu kuning Indonesia. Hal ini disebabkan karena sifat bahan baku labu kuning yang mudah rusak (tidak tahan lama jika kondisi buah cacat atau sudah dibelah dan kandungan air pada labu kuning cukup tinggi)dan yang paling utama adalah pemasaran yang dilakukan selama ini hanya difokuskan pada produk labu kuning, bukan pada diversifikasi olahan labu kuning yang seharusnya perlu dilakukan secara optimal agar dapat menambah nilai jual. Selain itu karena produksi olahan labu kuning yang produktif masih berasal dari unit bisnis skala kecil dan menengah yang belum maksimal dalam pendistribusiannya.Oleh karena itu, dalam mengatasi kendala pada sektor pemasaran produk pertanian komoditas labu kuning, dapat dilakukan perencanaan strategis dalam menjalankan usaha agrobisnis dan perbaikan kebijakan dari segi internal maupun eksternal yang diharapkan dapat menjadikan produk labu kuning sebagai keunggulan kompetitif bagi Indonesia. Demikian pula dengan adanya otonomi daerah yang kebablasan yakni mengenai retribusi kepada komoditi pertanian dan biaya transportasi yang terlalu tinggi dibandingkan dengan negara lain. Juga masalah korupsi yang tidak kunjung habis diberantas baik pusat maupun daerah sehingga menambah biaya produksi merupakan faktor yang menghambat komoditas labu kuning Indonesia belum bisa bersaing di pasar internasional.
                  Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya saing komoditas labu kuning diperlukan beberapa tindakan nyata yang perlu segera dilaksanakan, diantaranya:untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian labu kuning, penggunaan Teknologi Tepat Guna (TTG) diperlukan selama budidaya, penanganan pasca panen, dan pengolahan hasil pertanian. Untuk meningkatkan daya saing di mata konsumen dan laba dari produk-produk labu kuning, teknologi juga diperlukan selama distribusi dan penjualan (penyajian).Dapat disimpulkan bahwa teknologi diperlukan sejak berada di lahan hingga disajikan di hadapan konsumen (from farm to table). Teknologi tersebut meliputi tahap good farming practices (cara bertani yang baik), good handling practices (cara penanganan hasil panen yang baik), good manufacturing practices (cara pengolahan hasil pertanian yang baik), good distribution practices (cara pengangkutan hasil pertanian yang baik), dan good retailing practices (cara penyajian yang baik untuk konsumen); menyiapkan teknologi tepat sasaran dengan sumberdaya manusia (SDM) yang berkualitas dikenal sebagai energizer of development yakni menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensidi bidang budidaya dan teknik pengolahan labu kuning menjadi bahan olahan pangan;dibutuhkannya kerjasama dari pihak pemerintah maupun swasta agar kualitas produk agrobisnis Indonesia pada komoditas labu kuning bisa menunjukan peningkatan yang signifikan, dan bisa memenuhi kebutuhan pasar yang masih terbuka lebar; meningkatkan mutu dan konsistensi produk melalui talkshow, seminar  dan pemberian pelatihan pada petani secara terorganisir dan intensif tentang teknologi pengolahan hasil pertanian untuk  menghasilkanlabu kuning yang berkualitas tinggi; membentuk sistem industri labu kuning yang terintegrasi dan terpadu untuk memaksimalkan produk; mengubah produk labu kuning dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi ataumenjadi bahan jadi, akan memberikan nilai tambah yang berlipat ganda bagi produsen khususnya masyarakat petani. Disinilah peranan pemerintah untuk mendorong, memfasilitasi dan menerapkan regulasi yang berpihak pada masyarakat petani labu kuning; menetapkan strategi pemasaran ekspor labu kuning dengan melakukan analisa potensi pasar, memilih Negara tujuan ekspor dan mengamati kondisi perdagangan labu kuning di setiap negara tetangga; perhatian pemerintah terhadap pertanian perlu ditingkatkan dengan meningkatkan anggaran pembangunan pertanian, terutama pembuatan sarana dan prasarana perikanan; dan subsidi terhadap petani perlu ditingkatkan khususnya dalam aspek pupuk, benih, pinjaman modal melalui koperasi dengan bunga rendah, dan lain – lain. Sehingga diharapkan dengan adanya alternative perbaikan tersebut dapat meningkatkan daya saing produksi labu kuning Indonesia di pasar internasional.






BAB 3.  PEMBAHASAN
3.1 Prospek
Labu kuning merupakan hasil pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk bahan alternatif pangan.Kandungan serat dalam labu kuning sangat bagus bagi kesehatan tubuh. Labu yang memiliki nama latin Cucurbita Moschata dan juga biasa dinamakan waluh. Pada bulan puasa tentunya labu kuning ini tidak pernah dilewatkan dalam sajian kolak.Berbagai kandungan nutrisi yang terdapat dalam labu kuning membuat bahan makanan ini banyak penggemarnya.Tidak hanya di bualan puasa saja, labu kuning ini juga kerap digunakan masyarakat dalam berbagai makanan kekinian.  Sampai saat ini tingkat kebutuhan masyarakat akan komoditas labu kuning kuning terbilang tinggi. Kini peluang usaha budidaya labu kuning semakin menjanjikan. Banyak orang yang membudidayakan  labu kuning di berbagai daerah. Mungkin Anda tertarik untuk menjalankan budidaya labu kuning! Cara pembudidayaan labu kuning sendiri dapat dikatakan tidaklah sulit.Pohonya yang merambat mudah di rawat dan hasil panen labu kuning terbilang banyak. Prospek dalam budidaya labu kuning dapat di katakan menjanjikan sehingga kami akan membahasnya disni. Jika Anda tertarik dengan budidaya labu kuning maka dapa menyimak informasinya yang ada di bawah ini :
Memulai bisnis budidaya labu kuning
Bisnis budidaya tanaman memang menjadi salah satu bisnis yang tidak pernah mati.Begitupun dengan bisnis budidaya labu kuning yang menjadi salah satu bisnis yang menguntungkan.Untuk memulai bisnis budidaya labu kuning ini tidak sulit.Bisa di mulai dengan mudah dengan modal yang kecil.Anda dapat memulai bisnis budidaya labu kuning di pekarangan rumah.


Pelaku bisnis budidaya labu kuning
Bisnis budidaya labu kuning ini bisa dan cocok dijalankan oleh semua orang.Anda yang kini bingung mencari pilihan bisnis yang tepat.Dengan kemauan dan minat yang tinggi maka bisnis budidaya labu kuning ini dapat Anda jalankan dengan mudah.
Konsumen bisnis budidaya labu kuning
Konsumen budidaya labu kuning memang tidaklah sulit, konsumen budidaya labu kuning cukup besar mulai dari konsumsi rumah tangga hingga berbagai usaha kuliner.Dimana labu ini memiliki serat yang bagus bagi kesehatan sehingga banyak dijadikan olahan makanan yang dikonsumsi.
Peralatan bisnis budidaya labu kuning
Dalam bisnis budidaya labu kuning membutuhkan beberapa peralatan penting diantaranya pembukaan lahan labu kuning, pengadaan bibit labu kuning, keranjang panen labu kuning, golok dan sabit, timbangan, pompa air, selang air, gunting, cangkul, gerobak dorong, pompa air, timba, dan juga hand sprayer. Dengan adanya peralatan tersebut maka bisnis budidaya labu kuning makin maksimal.
Lokasi strategis dalam pemasaran budidaya labu kuning
Dalam berjualan budidaya labu kuning, Anda bisa memasarkannya dengan cara menjualnya ke pasar, rumah makan, restoran atau hotel. Juga dapat memasarkan labu langsung ke swalayan atau supermarket.


Karyawan bisnis budidaya labu kuning
Karyawan dalam menjalankan bisnis budidaya labu kuning bisa menggunakan satu orang dahulu dalam permulaan.
Harga jual budidaya labu kuning
Patokan harga untuk budidaya labu kuning dapat Anda buat dalam hitungan per kg dimana harga mulai Rp 5.000 hingga Rp 11.000. Ini tergantung dari harga labu kuning  yang ada di pasaran.
Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya labu kuning
Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya labu kuning ini yakni merupakan bisnis budidaya tanaman yang paling mengutungkan.
Kekurangan bisnis budidaya labu kuning
Segi kekurangan bisnis budidaya labu kuning ialah budidaya labu kuning memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.
Analisa bisnis budidaya labu kuning
Investasi
Peralatan
 Harga 
pembukaan lahan labu kuning
 Rp.
    2.014.000
bibit labu kuning
 Rp.
       285.000
golok dan sabit
 Rp.
           72.500
hand sprayer
 Rp.
       123.000
cangkul
 Rp.
       137.000
pompa air
 Rp.
      224.500
gerobak dorong
 Rp.
         221.500
timbangan
 Rp.
         32.500
timba dan selang
 Rp.
       224.000
mesin semprot hama
 Rp.
       218.000
Peralatan tambahan yang lainnya
 Rp.
           27.800
 Jumlah Investasi
 Rp.
  3.579.800


Biaya Operasional per Bulan
 Biaya Tetap
 Nilai
Penyusutan pembukaan lahan labu kuning 1/12 x Rp. 2.014.000
 Rp.
         167.833
Penyusutan bibit labu kuning 1/62 x Rp. 285.000
 Rp.
             4.597
Penyusutan golok dan sabit 1/62 x Rp. 72.500
 Rp.
             1.169
Penyusutan hand sprayer 1/62 x Rp 123.000
 Rp.
             1.984
Penyusutan cangkul 1/44 x Rp. 137.000
 Rp.
             3.114
Penyusutan pompa air 1/62  x Rp 224.500
 Rp.
             5.102
Penyusutan gerobak dorong 1/62 x Rp 221.500
 Rp.
             3.573
Penyusutan timbangan 1/62 x Rp 32.500
 Rp.
               739
Penyusutan timba dan selang 1/44 x Rp. 224.000
 Rp.
             5.091
Penyusutan mesin semprot hama 1/62 x Rp 218.000
 Rp.
             3.516
 Penyusutan peralatan tambahan 1/44 x Rp.27.800
 Rp.
             6.950
 upah pekerja
 Rp.
   1.400.000
 Total Biaya Tetap
 Rp.
1.603.667

Biaya Variabel
pupuk kompos
 Rp.
   21.500
 x
  30
 =
 Rp.
     645.000
pupuk kimia
 Rp.
   31.500
 x
  30
 =
 Rp.
     945.000
pestisida
 Rp.
   27.000
 x
  30
 =
 Rp
      810.000
biaya lainnya
 Rp.
   21.600
 x
  30
 =
 Rp.
     648.000
Biaya transportasi
 Rp.
   22.000
 x
  30
 =
 Rp.
     660.000
pengemas
 Rp.
   10.000
 x
  30
 =
 Rp.
      300.000
 BBM
 Rp.
  20.000
 x
  30
 =
 Rp.
     600.000
 Total Biaya Variabel
 Rp.
4.608.000
Total Biaya Operasional

 Biaya tetap + biaya variabel =
 Rp.
6.211.667

Pendapatan per panen

  57
 kg
 x
 Rp.
  5.000
 =
 Rp.
    285.000

Rp.
   285.000
 x
   30
 hr
 =
 Rp.
8.550.000


Keuntungan per Bulan
 Laba    = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
 Rp.
    8.550.000
 –
6.211.667
 =
 Rp.
     2.338.333

Lama Balik Modal
Total Investasi / Keuntungan =
 Rp.
 3.579.800
 :
       2.338.333
 =
           2
 bln
Dari analisa di tersebut dapat disimpulkan apabila bisnis budidaya labu kuning sangat menguntungkan dimana modal Rp 3.579.800dengan kentungan per bulan Rp 2.338.333 dan balik modal dalam 2  bulan.
Bisnis budidaya labu kuning ini tidak dapat berjalan maksimal jika tidak mengaplikasikanakan mesin hand sprayer dalam pengolahannya. Pemakaian dari mesin hand sprayer dibutuhkan agar proses penyemprotan hama tanaman untuk budidaya labu kuning berjalan lancar dan efektif. Kinerja mesin hand sprayer yakni penyemprotan hama tanaman dengan langkah mudah dengan efisien. Tampilan mesin hand sprayer sangat modern dimana kinerjanya sangat handal dan berjalan begitu cepat. Membasmi hama untuk budidaya labu kuning semakin mudah dan praktis dengan hadirnya mesin hand sprayer. Dibandingkan cara penyemprotan hama tanaman secara manual memang menggunakan mesin hand sprayer tampil unggul juga sangat efektif. Mesin untuk membasmi hama dalam  budidaya labu kuning dengan hasil yang memuaskan dapat Anda miliki langsung lewat Toko Mesin Maksindo. Mesin hand sprayer dari maksindo tersedia dari kapasitas kecil hingga besar.
Demikian tadi ulasan peluang usaha budidaya labu kuning dan analisa bisnisnya yang bisa dijadikan referensi memulai bisnis budidaya labu kuning tersebut. Tertarik mencoba bisnis budidaya labu kuning ?Bisnis budidaya labu kuning menjadi pilihan bisnis sangat menjanjikan. Dalam menjalankan bisnis budidaya labu kuning jangan lupa untuk menggunakan mesin hand sprayer agar bisnis berjalan lancar juga maksimal. Semoga informasi mengenai peluang dari bisnis budidaya labu kuning tersebut dapat bermanfaat.
3.2  Permasalahan
a. Teknis
Dalam teknis budidaya labu kuning diperlukan beberapa alat pertanian yang memadai ,sumber daya manusia yang terlatih dan terampil,pengorganisasian,biaya perawatan dan produksi yang baik,olenya itu sebelum menjalankan usaha agroindustri ini dibutuhkan perencanaan usaha agribisnis yang matang sebelum memulainya.


b. Pemasaran
1.Meskipun keberadaannya sangat melimpah, pemanfaatan labu kuning di kalangan masyarakat masih sangat sederhana yang penyajiannya masih dalam bentuk buah utuh. Selain itu, labu kuning termasuk pangan lokal yang pemanfaatannya masih sangat terbatas (Nurhidayati dan Rustanti, 2011). Menurut Yuliani, et al.(2005), pemanfaatan komoditas labu kuning di Indonesia masih sangar terbatas yaitu sebagai sayuran atau diolah menjadi kolak atau dodol. Sedangkan dinegara maju, pemanfaatan labu kuning lebih luas pada berbagai produk seperti jelly, bakery,selai, dan produk kalengan.
Agroindustri selayaknya mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian sehingga mampu mendukung pertumbuhan ekonomi dan dapat menjadi perluasan lapangan kerja. Agroindustri dapat pula menciptakan kemandirian industri bilaimplementasinya merupakan keterpaduan antara teknologi dengan pasar pertanian terkait, baik yang bersifat padat karya, semi padat karya, semi padat modal dan padat modal (Bafdal, 2012).
c. Segi kekurangan bisnis budidaya labu kuning ialah budidaya labu kuning memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.












BAB 4. KESIMPULAN
3.3    Kesimpulan
Selama ini produksi labu kuning sangat melimpah sementara pengolahannya belum dilakukan secara maksimal. Padahal labu kuning ini merupakan komoditas yang sangat menjanjikan baik bagi petani,pedagang maupun pengusaha jika dilakukan pengolahan dengan baik. Labu kuning ini memiliki prospek bisnis yang cerah. Dengan melihat prospek usaha kuliner sekarang ini, maka pengolahan labu kuning menjadi berbagai jenis produk makanan seperti yang telah dipaparkan diatas dapat membuka peluang usaha bisnis yang sangat menjanjikan.

Sebaiknya tanaman labu kuning mulai dibudidayakan kembali.Pemerintah juga harus ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan mengenaiagribisnis labu kuning ini baik kepada petani dan masyarakat. Dengan mengetahui prospek yang cerah dari tanaman labu kuning ini maka pasti banyak masyarakat atau petani yang tertarik untuk mengusahakan berbagai produk turunan dari tanaman ini.







DAFTAR PUSTAKA
8.       https://www.google.co.id/search?q=keunggulan+komperatif+labu+kuning&oq=keunggulan+komperatif+labu+kuning&aqs=chrome..69i57.23034j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8 https://www.google.co.id/search?q=keunggulan+komperatif+labu+kuning&oq=keunggulan+komperatif+labu+kuning&aqs=chrome..69i57.23034j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
9.       blog.ub.ac.id/sakinahunyu/files/.../YULIA-ZAKINAH-TUGAS-LABU-KUNING.docx

















Contoh Usaha Kuliner,yang dapat menjadi Referensi Bagi Anda yang ingin berwira usaha Klik Link di bawah Download Download2 Download3